Menunggu Format Baru “Mekkadilaga” PTA Jambi
(Menyongsong Kesuksesan Penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah )
Oleh : Noprizal, S.HI*
Tidak
terasa aneh, mendengar kata Mekkadilaga, namun juga tidak pula sedikit
yang hanya pernah mendengar namun tak mengetahui apa itu Mekkadilaga.
Mekkadilaga
sendiri adalah singkatan dari Media Komunikasi dan Konsultasi
Adminstrator Peradilan Agama. Tentunya meski di Pengadilan Tinggi Agama
Jambi (PTA) sudah memiliki personil yang mampu berkreasi pada
Mekkadilaga, namun tentunya belum memiliki format baku dalam pelaksanaan
tugas dan pembagian wilayah kerjanya.
Berkaca pada suksesnya
Rakerda PTA Jakarta yang digelar Maret 2012 lalu, peran Mekkadilaga
tidak bisa dilepaskan begitu saja. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah
informasi yang disebarkan oleh 5 punggawa Mekkadilaga pada saat Rakerda
tersebut berlangsung.
Menarik tentunya, pada saat Rakerda PTA
Jakarta itu berlangsung, tanda tanya besarpun muncul dari setiap peserta
Rakerda terhadap 5 sosok supporting unit Rakerda, dengan mengenakan
baju jaket khusus bertuliskan Mekkadilaga PTA Jakarta, ke-5 orang
tersebut langsung berpencar mengambil posisinya masing-masing. Ada yang
hilir mudik di arena perhelatan, dengan menenteng kamera SLR nya dan
selalu siap siaga mengambil setiap gambar yang patut diabadikan.
Ada yang khusus bertanggung jawab pada mikropon, menyalakan
infokus, bahkan ada yang menjadi guide koneksi internet peserta. Dan
tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah “tukang bakar kemenyan”.
Tanpa
membakar kemenyan (penulis dan penyebar berita. red), maka aroma
kemenyan yang tersimpan sama sekali tidak sampai kehidung warga
Peradilan Agama di seluruh Indonesia. Tukang bakar kemenyan di Rakerda
PTA Jakarta ini disiapkan khusus oleh Mekkadilaga sebanyak 2 orang.
Berada di meja khusus, dua orang punggawa Mekkadilaga tersebut dengan
khusuk dan pandangan tertuju pada laptop dan sekali-kali melihat ke
sumber suara.
Pandangannya tertuju laptop sembari jemarinya
terus menari menuliskan sesuatu dari pandangan matanya dari acara demi
acara yang sedang berlangsung. Keduanya tak banyak bicara, terus
menulis. Namun sesekali keduanya saling menoleh dan berbisik satu sama
lain lalu tersenyum.
Panitia sendiri sengaja melibatkan
Mekkadilaga untuk mensukseskan Rakerda, apalagi pada saat ini semua
acara dilaksanakan dengan cara paperless.
Secara khusus
Mekkadilaga menjadi supporting unit di keseluruhan acara dalam
penyediaan TI, terutama pembuatan portal online rakerda, peliputan,
dokumentasi dan lain-lain.
Secara umum, keikutsertaan anggota
Mekkadilaga di Rakerda ini terbagi 3 tugas. Pertama, sebagai tim
pembuat Portal Rakerda. Kedua, sebagai penanggung jawab dalam pengisian
konten portal, termasuk melakukan peliputan dan penyebaran berita
melalui badilag.net ataupun facebook. Jadi, tidak ada satu pun agenda
kegiatan yang kita lewatkan dari pemberitaan. Maka dengan informasi yang
kita publish terus menerus selama pelaksanaan Rakerda berarti kita
telah memberikan kesempatan kepada warga peradilan di wilayah PTA Jambi
yang tidak mengikuti Rakerda untuk mendapatkan informasi tentang Rakerda
secepat mungkin.
Dan ketiga, tim pengambilan dokumentasi
kegiatan. Kendati begitu, Mekkadilaga tetap pro aktif menjadi mitra yang
bersinergi dengan panitia dalam melayani keperluan peserta.
Di
Jambi sendiri, menurut penulis, PTA Jambi sudah memiliki personil yang
tangguh dan mampu untuk melaksanakan peran sebagai Mekkadilaga nya PTA
Jambi. Hanya saja tinggal menunggu format dan semangat baru untuk dapat
berperan sebagai Mekkadilaga. Ketika PTA lain mampu dan memiliki
Mekkadilaga seperti yang diinginkan wahyu Widiana, kenapa Lantas PTA
Jambi tidak memiliki supporting unit ini? Penulis juga meyakini bahwa
selama ini dalam setiap agenda kegiatan yang digelar oleh PTA Jambi,
tugas-tugas yang diemban oleh Mekkadilaga sudah dilakukan oleh tim yang
ada di PTA Jambi, hanya saja tinggal melakukan penyempurnaan terhadap
setiap kelemahan yang terjadi selama ini demi menuju Rakerda yang
sukses.
Mendapat Apresiasi Pak Dirjen
“Sepak terjang” Mekkadilaga dalam rakerda tersebut juga mendapat
apresiasi Dirjen Badilag kala itu, Wahyu Widiana, maupun Ketua PTA
Jakarta, Khalilurrahman.
Wahyu Widiana menyebutkan bahwa
Mekkadilaga selain mampu menyukseskan agenda kegiatan di lapangan, juga
menjadi bagian penting dalam pengelolaan Laboratorium Siadpa yang
diresmikan beberapa waktu lalu.
Bahkan kala itu, Dirjen yang kini
sudah pensiun tersebut meminta agar Mekkadilaga bisa dibentuk secara
nasional, dan setiap daerah memilikinya.
Tidak ada yang tidak
mungkin untuk saat ini, jika PTA Jakarta mampu melakukan hal tersebut,
tentunya PTA Jambi dengan semangat yang menggelora untuk menuju kemajuan
pasti akan mampu berbuat demikian, bahkan bisa lebih dari pada yang
telah dilakukan oleh PTA Jakarta.
Bravo PTA Jambi, Sukses Rakerda PTA Jambi 2012.
*Penulis Bekerja di Pengadilan Agama Bangko
Admin @SensorDotCom
Wah... bang Nopri, tulisannya semakin-semakin saja. Salaut saya bang. Apa kabar bang? semoga tidak lupa dengan saya.hehehe
BalasHapus