Jumat, 16 November 2012

Menunggu Format Baru “Mekkadilaga” PTA Jambi





           (Menyongsong Kesuksesan Penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah )


                                                        Oleh : Noprizal, S.HI*


Tidak terasa aneh, mendengar kata Mekkadilaga, namun juga tidak pula sedikit yang hanya pernah mendengar namun tak mengetahui apa itu Mekkadilaga.

Mekkadilaga sendiri adalah singkatan dari Media Komunikasi dan Konsultasi Adminstrator Peradilan Agama. Tentunya meski di Pengadilan Tinggi Agama Jambi (PTA) sudah memiliki personil yang mampu berkreasi pada Mekkadilaga, namun tentunya belum memiliki format baku dalam pelaksanaan tugas dan pembagian wilayah kerjanya.

Berkaca pada suksesnya Rakerda PTA Jakarta yang digelar Maret 2012 lalu, peran Mekkadilaga tidak bisa dilepaskan begitu saja. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah informasi yang disebarkan oleh 5 punggawa Mekkadilaga pada saat Rakerda tersebut berlangsung.

Menarik tentunya, pada saat Rakerda PTA Jakarta itu berlangsung, tanda tanya besarpun muncul dari setiap peserta Rakerda terhadap 5 sosok supporting unit Rakerda, dengan mengenakan baju jaket khusus bertuliskan Mekkadilaga PTA Jakarta, ke-5 orang tersebut langsung berpencar mengambil posisinya masing-masing. Ada yang hilir mudik di arena perhelatan, dengan menenteng kamera SLR nya dan selalu siap siaga mengambil setiap gambar yang patut diabadikan.

            Ada yang khusus bertanggung jawab pada mikropon, menyalakan infokus, bahkan ada yang menjadi guide koneksi internet peserta. Dan tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah “tukang bakar kemenyan”.

Tanpa membakar kemenyan (penulis dan penyebar berita. red), maka aroma kemenyan yang tersimpan sama sekali tidak sampai kehidung warga Peradilan Agama di seluruh Indonesia. Tukang bakar kemenyan di Rakerda PTA Jakarta ini disiapkan khusus oleh Mekkadilaga sebanyak 2 orang. Berada di meja khusus, dua orang punggawa Mekkadilaga tersebut dengan khusuk dan pandangan tertuju pada laptop dan sekali-kali melihat ke sumber suara.

Pandangannya tertuju  laptop sembari jemarinya terus menari menuliskan sesuatu dari pandangan matanya dari  acara demi acara yang sedang berlangsung. Keduanya tak banyak bicara, terus menulis. Namun sesekali keduanya saling menoleh dan berbisik satu sama lain lalu tersenyum.

Panitia sendiri sengaja melibatkan Mekkadilaga untuk mensukseskan Rakerda, apalagi pada saat ini semua acara dilaksanakan dengan cara paperless.

Secara khusus Mekkadilaga menjadi supporting unit  di keseluruhan acara dalam penyediaan TI, terutama pembuatan portal online rakerda, peliputan, dokumentasi dan lain-lain.

Secara umum, keikutsertaan anggota Mekkadilaga di Rakerda ini terbagi 3  tugas. Pertama, sebagai tim pembuat Portal Rakerda. Kedua, sebagai penanggung jawab dalam pengisian konten portal, termasuk melakukan peliputan dan penyebaran berita melalui badilag.net ataupun facebook.  Jadi, tidak ada satu pun agenda kegiatan yang kita lewatkan dari pemberitaan. Maka dengan informasi yang kita publish terus menerus selama pelaksanaan Rakerda berarti kita telah memberikan kesempatan kepada warga peradilan di wilayah PTA Jambi yang tidak mengikuti Rakerda untuk mendapatkan informasi tentang Rakerda secepat mungkin.

Dan ketiga, tim pengambilan dokumentasi kegiatan. Kendati begitu, Mekkadilaga tetap pro aktif menjadi mitra yang bersinergi dengan panitia dalam  melayani keperluan peserta.

Di Jambi sendiri, menurut penulis, PTA Jambi sudah memiliki personil yang tangguh dan mampu untuk melaksanakan peran sebagai Mekkadilaga nya PTA Jambi. Hanya saja tinggal menunggu format dan semangat baru untuk dapat berperan sebagai Mekkadilaga. Ketika PTA lain mampu dan memiliki Mekkadilaga seperti yang diinginkan wahyu Widiana, kenapa Lantas PTA Jambi tidak memiliki supporting unit ini? Penulis juga meyakini bahwa selama ini dalam setiap agenda kegiatan yang digelar oleh PTA Jambi, tugas-tugas yang diemban oleh Mekkadilaga sudah dilakukan oleh tim yang ada di PTA Jambi, hanya saja tinggal melakukan penyempurnaan terhadap setiap kelemahan yang terjadi selama ini demi menuju Rakerda yang sukses.


Mendapat Apresiasi Pak Dirjen


“Sepak terjang” Mekkadilaga dalam rakerda tersebut juga mendapat apresiasi Dirjen Badilag kala itu, Wahyu Widiana, maupun Ketua PTA Jakarta, Khalilurrahman.

Wahyu Widiana menyebutkan bahwa Mekkadilaga selain mampu menyukseskan agenda kegiatan di lapangan, juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan Laboratorium Siadpa yang diresmikan beberapa waktu lalu.

Bahkan kala itu, Dirjen yang kini sudah pensiun tersebut meminta agar Mekkadilaga bisa dibentuk secara nasional, dan setiap daerah memilikinya.

Tidak ada yang tidak mungkin untuk saat ini, jika PTA Jakarta mampu melakukan hal tersebut, tentunya PTA Jambi dengan semangat yang menggelora untuk menuju kemajuan pasti akan mampu berbuat demikian, bahkan bisa lebih dari pada yang telah dilakukan oleh PTA Jakarta.


Bravo PTA Jambi, Sukses Rakerda PTA Jambi 2012.


*Penulis Bekerja di Pengadilan Agama Bangko

Admin @SensorDotCom

1 komentar:

  1. Wah... bang Nopri, tulisannya semakin-semakin saja. Salaut saya bang. Apa kabar bang? semoga tidak lupa dengan saya.hehehe

    BalasHapus